Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru di tingkat SMK mengundang perhatian dan antusiasme yang tinggi. Kegiatan ini penting sebagai jembatan bagi siswa untuk beradaptasi dengan lingkungan baru sebelum mereka memulai proses belajar yang lebih serius. Dengan peserta yang berjumlah 360 siswa, MPLS di SMK mengalami penutupan yang sukses pada Jumat (11/7).
Mulai Senin (14/7), para siswa akan resmi mengikuti pelajaran setelah upacara bendera. Hal ini menunjukkan bahwa persiapan untuk tahun ajaran baru telah berjalan dengan baik, seperti yang disampaikan oleh Kepala Sekolah. Bagaimana sebenarnya MPLS ini dijalankan? Apa yang menjadi keunggulan praktek di SMK dibandingkan dengan sekolah lainnya?
Mendalami Proses Pelaksanaan MPLS di SMK
Selama lima hari pelaksanaan MPLS, banyak hal yang diajarkan kepada para siswa baru. Tidak hanya sekadar memperkenalkan lingkungan sekolah, namun juga dunia luar seperti industri dan dunia kerja. Metode ini adalah salah satu ciri khas SMK yang berbeda dengan jenis sekolah lain. Penyampaian materi oleh para kepala sekolah, guru, hingga pihak BNN dan Kepolisian memberikan sudut pandang yang luas kepada siswa.
Dengan pendekatan semacam ini, siswa diajarkan untuk memahami peranan mereka di masyarakat serta bagaimana mereka bisa berkontribusi di dunia industri. Misalnya, para siswa diajak untuk mengenal lebih dekat dengan berbagai jenis pekerjaan yang ada di luar sana, serta tantangan yang mungkin mereka hadapi ketika terjun ke dunia kerja. Program MPLS ini menciptakan kesadaran dan mempersiapkan generasi muda untuk berkompetisi di masa depan.
Jalur Prestasi dan Pentingnya Verifikasi Talenta Siswa
Dalam kegiatan MPLS tersebut, para siswa baru yang diterima di SMK Negeri 1 Kota Ternate melalui jalur prestasi telah menjalani proses verifikasi talenta yang unik. Mereka tidak hanya dinilai berdasarkan dokumen administrasi, tetapi juga melalui penampilan bakat yang mereka miliki. Hal ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan kemampuan mereka secara langsung di hadapan pengurus OSIS dan guru-guru.
Beberapa di antara siswa tersebut mempersembahkan berbagai talenta, seperti menyanyi, menari, bermain seni bela diri, dan bahkan hafalan 7 Juz Al-Quran. Dengan cara ini, sekolah tidak hanya mencari siswa cerdas secara akademis tetapi juga mendukung perkembangan bakat di bidang lainnya. Proses ini merupakan satu langkah dalam menciptakan lingkungan yang menyeluruh, di mana bakat yang beragam dapat berkembang tanpa ada batasan.
Penutupan MPLS diakhiri dengan pengarahan tentang apa yang diharapkan selama satu tahun ke depan. Hal ini penting agar siswa memahami agenda akademis serta kegiatan ekstrakurikuler yang ada. Sebagai bagian dari komunitas pendidikan, keterlibatan aktif dan antusiasme siswa juga sangat diharapkan dalam setiap kegiatan sekolah.