• Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
No Result
View All Result
  • Login
Indoheadline.id
  • Home
  • Politik
  • Perkara
  • Daerah
  • Buah Pikir
  • Rupa-Rupa
  • Home
  • Politik
  • Perkara
  • Daerah
  • Buah Pikir
  • Rupa-Rupa
No Result
View All Result
Indoheadline.id
No Result
View All Result
Home Daerah

Nobar dan Diskusi Film Dokumenter Ngomi O Obi di Unkhair oleh TV Tempo

Nobar dan Diskusi Film Dokumenter Ngomi O Obi di Unkhair oleh TV Tempo

Film dokumenter berjudul “Ngomi O Obi” (Kami yang di Obi) yang merupakan hasil kolaborasi antara sutradara dan salah satu stasiun televisi, baru-baru ini diputar di sebuah universitas di Ternate, Maluku Utara. Film yang memiliki durasi hampir 30 menit ini menggali isu sosial serta lingkungan yang terkait dengan Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan.

Setelah pemutaran, diskusi yang dihadiri oleh beberapa narasumber berpengalaman seperti petani dan nelayan setempat, serta para akademisi, menambah kedalaman tema yang diangkat dalam film. Mereka berbagi wawasan dan pengalaman pribadi terkait dampak industri di wilayah tersebut.

Persoalan Sosial dan Lingkungan Pulau Obi

Salah satu isu yang diangkat dalam film ini adalah bagaimana kehidupan masyarakat lokal terpengaruh oleh perkembangan industri pertambangan. Melalui sudut pandang petani dan nelayan, masyarakat mengungkapkan kekhawatiran mereka atas perubahan lingkungan yang bisa merugikan. Data dan penelitian menunjukkan bahwa aktivitas industri sering menimbulkan masalah baru, seperti pencemaran air dan pengurangan lahan pertanian, yang langsung berdampak pada kesejahteraan penduduk.

Seorang narasumber, Siti Marnia, menjelaskan bahwa dampak negatif dari pertambangan terasa nyata dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ia menekankan pentingnya memperhatikan kondisi lingkungan sebelum menerima tawaran bantuan dari perusahaan-perusahaan tambang. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran paradigma yang perlu dijalani oleh semua pihak yang terlibat agar industri tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga lebih bertanggung jawab kepada masyarakat dan lingkungan sekitar.

Keterlibatan dan Tanggung Jawab Kelembagaan

Sebagai lembaga pendidikan, universitas memiliki peran krusial dalam mengedukasi mahasiswa agar mampu berpikir kritis mengenai isu-isu semacam ini. Rektor universitas tersebut menyampaikan betapa pentingnya pemutaran film ini sebagai ruang untuk memperluas perspektif siswa dan dosen. Menurutnya, mahasiswa perlu didorong untuk aktif bersuara dan terlibat dalam diskusi yang relevan dengan situasi di Pulau Obi. Ini bukan hanya soal akademis, tetapi juga tata kelola sosial yang baik.

Di sisi lain, CEO dari stasiun televisi ini menggarisbawahi pentingnya kritik dan diskusi yang konstruktif. Dalam pandangannya, kritik merupakan sarana untuk mencapai perbaikan dan bukan untuk menjatuhkan pihak tertentu. Ia menyatakan bahwa aspirasi mahasiswa sangat berharga untuk menyampaikan suara masyarakat kepada pengambil keputusan, sehingga bisa menjadi medium untuk mengatasi berbagai persoalan di lapangan.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup setempat menambahkan bahwa pemerintah perlu terbuka terhadap masukan dari masyarakat, terutama terhadap demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa. Dengan turun langsung ke lapangan, mereka bisa menindaklanjuti aspirasi dan kekhawatiran masyarakat, di mana ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk memperhatikan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas industri pertambangan. Melalui langkah preventif, insinyur lingkungan berusaha untuk mengurangi risiko yang dihadapi oleh masyarakat.

Dengan begitu banyaknya sudut pandang yang disampaikan dalam diskusi ini, terlihat jelas bahwa isu-isu kritis seperti ini membutuhkan perhatian yang lebih serius dari berbagai pihak. Dialog yang sehat dan terbuka antara pemangku kepentingan dapat menciptakan solusi yang lebih komprehensif, di mana industri dapat berjalan beriringan dengan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Sebagai penutup, film ini menjadi salah satu cara untuk mengedukasi masyarakat dan mengumpulkan berbagai pendapat di seputar industri yang dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari di Pulau Obi. Melalui acara-acara seperti ini, diharapkan akan tercipta kesadaran yang lebih tinggi di kalangan generasi muda, untuk terus mengadvokasi perubahan yang lebih baik di lingkungan mereka.

Previous Post

Tolak Kawasan Ekonomi Khusus di Danau Toba

Next Post

Kejari Tidore Terima Tahap II 10 Tersangka Pendemo PT

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Buah Pikir (51)
  • Daerah (68)
  • Perkara (64)
  • Politik (24)
  • Rupa-Rupa (28)

TrendingHot

Jabat Kapolres Halmahera Timur, AKBP Bobby Komitmen Selesaikan Tunggakan Kasus

Jabat Kapolres Halmahera Timur, AKBP Bobby Komitmen Selesaikan Tunggakan Kasus

Kejari Sula Selesaikan Tahap II Kasus Korupsi BMHP Covid-19

Kejari Sula Selesaikan Tahap II Kasus Korupsi BMHP Covid-19

Pria di Ternate Dibekuk Polisi Karena Menyimpan Ganja

Pria di Ternate Dibekuk Polisi Karena Menyimpan Ganja

Tiba di Kampung Halaman, Jamaah Haji Taliabu Disambut Hangat oleh Warga

Tiba di Kampung Halaman, Jamaah Haji Taliabu Disambut Hangat oleh Warga

Sidebar

Indoheadline.id

© 2025 www.indoheadline.id – Diterbitkan oleh Indoheadline Media.

Temukan Kami

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

Gabung Di Sosial Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Perkara
  • Daerah
  • Buah Pikir
  • Rupa-Rupa

© 2025 www.indoheadline.id – Diterbitkan oleh Indoheadline Media.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In