• Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
No Result
View All Result
  • Login
Indoheadline.id
  • Home
  • Politik
  • Perkara
  • Daerah
  • Buah Pikir
  • Rupa-Rupa
  • Home
  • Politik
  • Perkara
  • Daerah
  • Buah Pikir
  • Rupa-Rupa
No Result
View All Result
Indoheadline.id
No Result
View All Result
Home Buah Pikir

Lukisan di Polandia dan Jejak Paladin Tidore

Lukisan di Polandia dan Jejak Paladin Tidore

Oleh: Asghar Saleh

_______

DINDING bercat putih itu penuh dengan lukisan dan ornamen seni lain yang saling menggoda. Di salah satu dinding, sebuah lukisan berbingkai menempel dengan artistik. Ukurannya tidak besar, tetapi penuh enigma. Ada samar bayangan masa lalu yang membius. Ada kehormatan yang jadi legenda.

Di dalam bingkai hitam dengan sedikit pembatas berwarna emas yang dilindungi kaca – sosok itu dilukis dengan kombinasi kegelapan, cahaya, soliditas dan warna, jarak dan kedekatan, gerak dan diam serta bentuk dan posisi yang menurut Leonardo da Vinci adalah atribut penglihatan yang jadi kekuatan sebuah lukisan.

Pria dalam lukisan itu berwajah oval dengan mata tajam dilengkapi hidung yang mancung. Kumis panjang melintang melebihi garis bibir merefleksi martabat dan keberanian. Rambut hitamnya dihiasi pernik emas murni yang saling melilit. Yang bikin orang ramai terhenyak adalah tulisan besar di bawah lukisan itu: Saifoedin – Coningh Van Tidore.

Kita tahu jika lukisan itu adalah wajah Sultan Tidore ke 11 yang memerintah dari tahun 1657 hingga 1687. Lukisan yang sudah banyak beredar di publik. Ada di banyak perpustakaan universitas ternama. Tapi yang mengejutkan adalah sumber lukisan itu ternyata ada di dinding sebuah museum di Eropa. Negara yang secara historis tidak memiliki catatan apapun yang terhubung dengan kejayaan masa lalu Tidore.

Kurator museum itu menjelaskan jika lukisan Sultan Saifudin adalah salah satu mahakarya bernilai tinggi. Museum tersebut memiliki koleksi seni yang sangat berharga, termasuk karya-karya terkenal dari pelukis terkemuka.

Kota ini, di masa lalu, pernah menjadi pusat kekuasaan. Kehancuran dan kebangkitan menjadi identitas yang sublim. Dari kota ini juga lahir beberapa tokoh dunia yang dikenal luas. Pihak museum ini mulai diresmikan pada tahun 1878 dan terus digunakan hingga kini. Ia jadi salah satu museum nasional yang menyimpan banyak koleksi berharga.

Adanya koleksi lukisan dan berbagai karya seni bermula dari minat salah satu tokoh yang kemudian mengumpulkannya dari berbagai belahan dunia. Klan bangsawan ini sendiri memiliki garis keturunan yang erat kaitannya dengan kebesaran masa lalu.

Dalam pengumpulan artefak seni tersebut, ada pasang surut seiring banyaknya konflik yang berkecamuk. Ketakutan akan kerugian mendorong koleksi tersebut berpindah tempat ke negara lain untuk melindunginya. Situasi pasca perang membuat banyak artefak kembali tetapi juga banyak yang hilang.

Keksotanan Atau Tanda Kebesaran?

Bagaimana dengan lukisan Sultan Saifudin, yang tetap ada hingga saat ini? Dari arsip berbahasa lokal yang ada di museum tersebut, tertulis bahwa lukisan ini dibeli melalui pelelangan barang antik. Identitas lukisan ini diubah menjadi Raja Tidore, namun belum ada yang mengetahui siapa pelukisnya.

Kuat dugaan lukisan ini dibuat untuk menghormati kerjasama Sultan dengan otoritas lokal pada masa itu. Bahan yang digunakan ialah cat minyak pada papan kayu. Aspek pewarnaan jadi ciri khas lukisan abad ke-17 dengan kombinasi warna yang mencolok dan kaya akan makna.

Menelusuri Politik dan Kebijakan

Sultan Saifudin adalah salah satu penguasa yang pionir dalam memainkan peran Tidore di kancah global pada masanya. Buku-buku sejarah bahkan mencatat bahwa ada beberapa kebijakan yang diambilnya dalam menghadapi tantangan politik yang ada saat itu. Ia selalu berpikir damai dan mengutamakan kesejahteraan rakyat.

Berbeda dengan penguasa sebelumnya, Saifudin lebih fokus pada pengembangan masyarakat. Sebagian anggaran negara digunakan untuk kepentingan rakyat, bukan hanya untuk kepentingan militer. Negosiasi yang dilakukannya untuk mempertahankan kedaulatan menguntungkan tidak hanya kerajaan tetapi juga rakyatnya.

Selama tiga dasawarsa memerintah, ia melakukan berbagai perubahan dalam sistem pemerintahan. Proses pengangkatan pejabat dilakukan dengan lebih inklusif, memberikan peluang untuk berbagai klan besar terlibat dalam politik. Walau dalam sistem monarki, Sultan tetap melestarikan tatanan dan norma yang berlaku di masyarakat.

Walaupun banyak tantangan yang datang, Saifudin menunjukkan visi yang jauh ke depan. Penekanan terhadap adat istiadat dalam pengambilan keputusan, serta pentingnya musyawarah menjadi bagian integral dari pemerintahan. Ini menciptakan rasa kepemilikan di kalangan rakyatnya.

Dari lukisan yang ada di museum itu, terlihat jelas bagaimana nilai-nilai yang dijunjung tinggi di masa lalu kini menjadi pelajaran berharga. Integritas dan kejujuran menjadi landasan dalam setiap langkah yang diambil. Perjuangannya akan diingat sebagai perjuangan yang tidak hanya mempertahankan kedaulatan, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Kehidupan dan kepemimpinan Saifudin menjadi teladan yang bisa dipelajari generasi sekarang. Dia adalah penguasa yang tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga kekuatan intelektual dan spiritual untuk membangun masyarakat yang sejahtera.

Dalam perjalanan pemerintahan yang panjang, Saifudin tetap menjadi simbol kejujuran dan ketulusan, merangkum nilai-nilai yang kini sebagian kian terlupakan. Yuk, kita renungkan dan petik pelajaran dari sejarah, agar kebesaran ini tidak lekang oleh waktu.

Previous Post

3 Tersangka Tambang Ilegal Halmahera Utara Berkas Diserahkan ke JPU

Next Post

Polairud dan Warga Morotai Bersih-bersih Sampah di Pantai Pandanga

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori

  • Buah Pikir (50)
  • Daerah (67)
  • Perkara (63)
  • Politik (24)
  • Rupa-Rupa (28)

TrendingHot

6 Terdakwa Pengedar Cap Tikus di Sula Jalani Persidangan

6 Terdakwa Pengedar Cap Tikus di Sula Jalani Persidangan

Paripurna LPJ APBD 2024, Wabup Morotai Harap Sinergi Eksekutif dan Legislatif untuk Bangun Daerah

Paripurna LPJ APBD 2024, Wabup Morotai Harap Sinergi Eksekutif dan Legislatif untuk Bangun Daerah

Kukuhkan Tiga Guru Besar, Perkuat Reputasi Akademik Indonesia Timur

Kukuhkan Tiga Guru Besar, Perkuat Reputasi Akademik Indonesia Timur

Jalan Nasional Morotai Rusak Parah Ancam Keselamatan Pengendara

Jalan Rusak Ganggu Pelayanan Ambulans Menurut Kadinkes Morotai

Sidebar

Indoheadline.id

© 2025 www.indoheadline.id – Diterbitkan oleh Indoheadline Media.

Temukan Kami

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

Gabung Di Sosial Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Perkara
  • Daerah
  • Buah Pikir
  • Rupa-Rupa

© 2025 www.indoheadline.id – Diterbitkan oleh Indoheadline Media.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In