Di tengah kekayaan sejarah yang dimiliki oleh berbagai kota di Indonesia, Ternate muncul sebagai salah satu lokasi penting yang menyimpan berbagai peninggalan budaya dan sejarah. Baru-baru ini, Dinas Kebudayaan kota Ternate mengadakan sidang penetapan dua Objek yang Diduga Cagar Budaya (ODCB), menegaskan komitmen untuk melestarikan warisan berharga ini.
Banyaknya artefak dan bangunan bersejarah di Ternate mencerminkan perjalanan panjang kota ini. Segera setelah dibuka, Kepala Dinas Kebudayaan menyampaikan bahwa pulau Ternate pernah menjadi pusat perhatian beragam kekuatan asing, termasuk Portugis. Peninggalan yang dibahas dalam sidang ini dianggap krusial dalam menggambarkan sejarah yang kompleks dan kaya.
Pentingnya Pelestarian Cagar Budaya di Ternate
Pelestarian cagar budaya bukan sekadar tindakan administratif, tetapi juga bagian dari identitas dan kebanggaan masyarakat. Proses yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan menggambarkan upaya sistematis dalam menjalankan amanah undang-undang nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Salah satu inti dari undang-undang ini adalah untuk menentukan dan mengklasifikasikan benda-benda bersejarah berdasarkan pentingnya.
Data menunjukkan bahwa di Ternate terdapat nilai sejarah yang signifikan, dari benteng-benteng hingga bangunan kuno yang menyimpan cerita tentang masa lalu. Ketika masyarakat mengetahui nilai penting dari cagar budaya ini, mereka cenderung lebih peduli dan berpartisipasi dalam upaya pelestarian. Penghargaan terhadap sejarah lokal bisa meningkatkan rasa memiliki dan kebanggaan di kalangan warga.
Strategi Pelestarian dan Edukasi Masyarakat
Penyusunan program edukasi terkait pentingnya cagar budaya sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Dalam sidang tersebut, para ahli cagar budaya menjelaskan bagaimana kedua objek yang disidangkan, yakni benteng Kastela dan bangunan Ngara Lamo, memiliki nilai yang tidak hanya historis tapi juga edukatif bagi generasi mendatang.
Proses sidang yang dilakukan secara terbuka dan transparan juga menambah rasa percaya masyarakat terhadap pemerintah. Dengan melibatkan tim penyusun dan pakar, diharapkan keputusan yang diambil tidak hanya berdasarkan pendapat individu, tetapi melalui kajian yang komprehensif. Ini menjadi studi kasus yang baik untuk ditiru oleh kota lain yang ingin melestarikan warisan budayanya.
Pelestarian cagar budaya di Ternate adalah salah satu langkah strategis untuk menjaga kekayaan sejarah dan identitas lokal. Upaya ini tidak hanya mendukung pariwisata, tetapi juga berfungsi sebagai pengingat sejarah bagi masyarakat dan generasi mendatang. Dengan melibatkan berbagai pihak, baik pemerintah, akademisi, maupun masyarakat, kita dapat memastikan bahwa warisan berharga ini tidak akan hilang.
Dalam kesimpulannya, pelestarian cagar budaya di Ternate bukan hanya urusan pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. Masyarakat perlu diikutsertakan dalam setiap langkah, agar penghargaan terhadap sejarah terus tergugah. Dengan dukungan yang kuat, baik dari pemerintah maupun masyarakat, warisan budaya Ternate bisa dipertahankan untuk generasi yang akan datang.