Dinas Perhubungan Kota Ternate — Dinas Perhubungan Kota Ternate, Maluku Utara, menunjukkan optimisme tinggi dalam mencapai target penerimaan retribusi daerah (PAD) untuk tahun anggaran 2025. Langkah ini merupakan respon terhadap tuntutan peningkatan efisiensi dan transparansi layanan publik, khususnya dalam mengelola pendapatan daerah.
Keberhasilan ini didukung oleh berbagai inovasi yang saat ini sedang dikembangkan oleh Dinas Perhubungan, terutama di sektor retribusi. Salah satu langkah strategis yang signifikan adalah digitalisasi sistem retribusi parkir di tepi jalan umum, yang diharapkan dapat memberikan efek positif terhadap pendapatan daerah.
Digitalisasi Retribusi Parkir: Langkah Inovatif dan Efisien
Digitalisasi retribusi parkir bukan hanya sekadar tren, tetapi merupakan langkah inovatif yang memberikan banyak manfaat. Dalam konteks ini, Dinas Perhubungan mengambil inisiatif untuk menerapkan teknologi dalam manajemen parkir. Sistem digital ini muncul sebagai respons terhadap program Monitoring Center for Prevention (MCP) yang diprakarsai oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai upaya untuk mendorong transparansi dalam pengelolaan sumber daya publik.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Ternate, penerapan sistem digital parkir menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam pendapatan daerah. Sebelum pengimplementasian alat digital, pendapatan dari retribusi parkir hanya berkisar antara Rp 30 juta hingga Rp 40 juta per bulan. Namun, setelah adapnya sistem digitalisasi, pendapatan ini meningkat drastis menjadi Rp 80 juta hingga Rp 100 juta per bulan. Pengalaman ini menunjukkan betapa pentingnya pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan efisiensi dan pendapatan.
Maksimalisasi Potensi Parkir dan Peningkatan Layanan Publik
Tentu saja, meski pencapaian ini menggembirakan, ada tantangan yang harus dihadapi. Saat ini, Dinas Perhubungan baru memiliki 30 unit alat digitalisasi parkir, sementara potensi yang ada di kota Ternate masih sangat besar. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada banyak ruang untuk pengembangan dan perbaikan. Dinas Perhubungan berkomitmen untuk melakukan penambahan alat secara bertahap, demi memaksimalkan penerimaan retribusi dari sektor ini.
Selain dari retribusi parkir, Dinas Perhubungan juga mengelola beberapa sumber retribusi lainnya yang berkontribusi pada PAD. Dalam hal ini, Kepala Dinas Perhubungan menggarisbawahi bahwa meskipun tahun ini masih berjalan separuh, tren penerimaan retribusi menunjukkan pertumbuhan yang positif. Proyeksi peningkatan ini diharapkan akan berlanjut hingga semester kedua, seiring dengan penerapan sistem yang lebih baik hingga akhir tahun.
Dengan demikian, prediksi yang optimis tentang pencapaian target PAD yang dikelola oleh Dinas Perhubungan sudah barang tentu menggambarkan adanya potensi yang belum sepenuhnya tergali. Pihak Dinas Perhubungan juga bertekad untuk terus memperbaiki sistem pelayanan kepada masyarakat, guna mendukung kelancaran pelaksanaan retribusi di lapangan.
“Pelaksanaan berjalan baik dan kami akan terus berbenah dalam memberikan pelayanan,” ungkapnya. Menjaga pelayanan yang baik kepada masyarakat adalah suatu komitmen penting untuk memastikan bahwa inisiatif digitalisasi memberikan hasil yang optimal, tidak hanya untuk pendapatan daerah tetapi juga untuk peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat secara keseluruhan.